Kamis, 07 Maret 2013

DANGKE ATAU KEJU ALAMI, MAKANAN KHAS ENREKANG


Putih seperti tahu, teksturnya lembut, dan rasanya mirip keju.

sebelum di bakar(sudah bisa disajikan)             setelah dibakar

Dangke, keju khas Enrekang yang terbuat dari susu kerbau atau sapi. 

Menjelajahi Bumi Massenrempulu—julukan KaBupaten Enrekang—Sulawesi Selatan tak akan lengkap jika tak mencicipi dangke­, makanan khas tradisional yang terbuat dari susu sapi atau kerbau. Warnanya putih seperti tahu, teksturnya lembut, dan rasanya gurih mirip keju.
Dangke telah dikenal sejak 1905, saat Indonesia masih dijajah Belanda. Makanan khas Enrekang ini terbuat dari fermentasi susu kerbau atau sapi yang diolah secara tradisional.
 pembuatan dangke dilakukan dengan merebus campuran antara susu sapi, garam, dan getah pepaya atau sari buah pepaya muda. Nah, getah pepaya ini memiliki kandungan enzim-enzim protease, yaitu papain dan kimopapain, yang berfungsi sebagai pengurai protein.
Hasil rebusan disaring untuk memisahkan airnya, kemudian dicetak menggunakan tempurung kelapa. Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi agar lebih bervariasi.  getah pepaya ini dapat diganti dengan air jeruk nipis sehingga rasa dangke akan sedikit asam. Sedangkan getah pepaya akan menghasilkan dangke yang sedikit berasa pahit. “kalau mau dangke yang agak pahi maka getah pepayanya di kasi banyak, sesuai selera saja, tapi kalau tidak suka yang pahit, sedikit saja getah pepayanya. pada umumnya dangke tidak pahit.Melihat bahan bakunya, dangke tergolong makanan sehat yang sangat bergizi.Umumnya, dangke alias “keju Enrekang” ini dipanggang, lalu disajikan bersamacobe’-cobe’ atau sambal tomat. Rasa dangke nan gurih mirip keju ini sangat cocok dengan 
Hampir semua restoran di Enrekang menyajikan dangke sebagai salah satu menu pilihan, 
Selain dipanggang dan digoreng, dangke bisa dibuat sate atau nugget, bahkan dibuat kerupuk. Cara pembuatannya pun tak kalah sederhana, yaitu dangkesebagai bahan utama ditambahkan tepung beras dan garam. Kemudian dibuat adonan, lalu dibentuk sesuai dengan selera, tapi sebaiknya tipis agar setelah digoreng kerupuknya kriuk-kriuk.
Ternyata tidak semua bagian susu menjadi dangke, bergantung pada kualitasnya. Sisanya, dalam bentuk cairan, yang dikenal sebagai whey dangke, ternyata bisa diolah menjadi minuman. Penelitian dosen Universitas Hasanuddin, Fatma, dalam disertasinya, menyebutkan bahwa whey dangke ini dapat diolah menjadi produk minuman fermentasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar