Putih seperti tahu, teksturnya
lembut, dan rasanya mirip keju.
sebelum di bakar(sudah bisa disajikan) setelah dibakar
Dangke, keju khas Enrekang yang terbuat dari susu kerbau atau sapi.
Menjelajahi
Bumi Massenrempulu—julukan KaBupaten Enrekang—Sulawesi Selatan tak akan lengkap
jika tak mencicipi dangke, makanan khas tradisional yang
terbuat dari susu sapi atau kerbau. Warnanya putih seperti tahu, teksturnya
lembut, dan rasanya gurih mirip keju.
Dangke telah dikenal sejak 1905, saat Indonesia masih dijajah
Belanda. Makanan
khas Enrekang ini terbuat dari fermentasi susu kerbau atau sapi yang diolah
secara tradisional.
pembuatan dangke dilakukan dengan merebus campuran antara susu sapi, garam,
dan getah pepaya atau sari buah pepaya muda. Nah, getah pepaya ini memiliki
kandungan enzim-enzim protease, yaitu papain dan kimopapain, yang berfungsi
sebagai pengurai protein.
Hasil
rebusan disaring untuk memisahkan airnya, kemudian dicetak menggunakan
tempurung kelapa. Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi agar lebih
bervariasi. getah pepaya ini dapat diganti dengan air jeruk nipis
sehingga rasa dangke akan sedikit asam. Sedangkan getah pepaya akan menghasilkan dangke yang sedikit berasa pahit. “kalau mau dangke yang agak pahi maka getah pepayanya di kasi banyak, sesuai selera saja, tapi kalau tidak suka yang pahit, sedikit saja getah pepayanya. pada umumnya dangke tidak pahit.Melihat
bahan bakunya, dangke tergolong makanan sehat yang sangat bergizi.Umumnya, dangke alias “keju Enrekang” ini dipanggang, lalu disajikan bersamacobe’-cobe’ atau sambal tomat. Rasa dangke nan gurih mirip keju ini sangat cocok dengan
Hampir
semua restoran di Enrekang menyajikan dangke sebagai salah satu menu pilihan,
Selain
dipanggang dan digoreng, dangke bisa dibuat sate atau nugget, bahkan dibuat kerupuk. Cara
pembuatannya pun tak kalah sederhana, yaitu dangkesebagai bahan utama ditambahkan
tepung beras dan garam. Kemudian dibuat adonan, lalu dibentuk sesuai dengan
selera, tapi sebaiknya tipis agar setelah digoreng kerupuknya kriuk-kriuk.
Ternyata
tidak semua bagian susu menjadi dangke, bergantung pada kualitasnya.
Sisanya, dalam bentuk cairan, yang dikenal sebagai whey dangke, ternyata bisa diolah menjadi
minuman. Penelitian dosen Universitas Hasanuddin, Fatma, dalam disertasinya,
menyebutkan bahwa whey dangke ini dapat diolah menjadi produk minuman fermentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar